top of page

Solusi Bahan Alam untuk Redakan Batuk Selama Pandemi COVID-19

Advertorial - detikHealth

Jakarta - Kasus COVID-19 di dunia sudah mencapai 1.773.084 kasus terkonfirmasi per 14 April dengan angka kematian sebesar 6,3%. Di Indonesia, pada tanggal 14 April terdapat tambahan 316 kasus terkonfirmasi sehingga total keseluruhan menjadi 4557 kasus.1 COVID-19 memiliki gejala umum seperti demam, rasa lelah, dan batuk kering.2


Selain menjadi salah satu gejala COVID-19, batuk juga sangat umum terjadi pada orang dengan gangguan pernafasan akibat paparan debu, asap, alergi, atau karena penyakit lain seperti bronkitis. Untuk memastikan penyebab batuk, diperlukan rangkaian pemeriksaan oleh dokter. Namun, tidak perlu khawatir karena batuk yang disebabkan bermacam hal dapat ditangani sejak awal gejala batuk muncul. WHO menyatakan bahwa penggunaan obat tradisional atau home remedies dengan bahan alami dapat digunakan untuk meringankan gejala COVID-19 seperti batuk. 2


Pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19 yang diterbitkan Dirjen P2P menyebutkan bahwa COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan batuk. Rekomendasi standar yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi adalah dengan mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menjaga jarak dan menghindari kontak langsung dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin yaitu salah satunya dengan penerapan PSBB4, serta menerapkan etika batuk dan bersin.3


Etika batuk perlu diterapkan untuk mengurangi penyebaran COVID-19 melalui percikan saat batuk atau bersin. Langkah yang dapat dilakukan yaitu menutup area hidung dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu ketika bersin atau batuk dan membuang tisu bekas ke tempat sampah. Setelah menerapkan etika batuk, disarankan mencuci tangan menggunakan sabun dan air atau hand sanitizer.


Obat tradisional atau home remedies dapat dikonsumsi untuk membantu meredakan batuk.2 Banyak tanaman herbal di Indonesia yang sudah digunakan secara turun temurun untuk meringankan batuk seperti rimpang jahe, daun legundi, dan daun saga.



Ketiga bagian tanaman tersebut terkandung dalam Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) HerbaKOF dari Dexa Medica. HerbaKOF mengandung kombinasi rimpang jahe, daun legundi, daun saga, dan buah mahkota dewa yang memiliki efek anti-inflamasi untuk membantu meredakan peradangan pada saluran napas.


Rimpang Jahe

Rimpang jahe berfungsi sebagai antitusif yang dapat menekan rangsang batuk agar batuk reda. Selain itu, rimpang jahe mengandung minyak esensial yang baik untuk pengobatan batuk karena dapat memberikan rasa hangat pada tenggorokan dan melegakan tenggorokan.6


Mengutip artikel dari Prof. Daryono Hadi Tjahjono, Dekan Sekolah Farmasi ITB, gabungan kurkumin dan kandungan senyawa lain dari rimpang jahe dan kunyit secara empiris juga bermanfaat sebagai imunomodulator untuk menjaga daya tahan tubuh.7


Daun Legundi

Daun legundi atau Vitex trifolia folium adalah bagian tanaman legundi yang sudah secara turun-temurun digunakan untuk menangani batuk, luka, radang amandel, pusing, batuk rejan, susah buang air, hingga tifus.8 Pada penelitian praklinik, daun legundi dapat menghambat pelepasan histamin sehingga bermanfaat untuk meredakan batuk terutama batuk karena alergi.

Daun legundi dalam HerbaKOF mengandung senyawa yang bermanfaat untuk melegakan pernapasan.


Daun Saga

Tanaman saga adalah tanaman yang tersebar di daerah tropis, salah satunya Indonesia. Bagian daun tanaman saga telah dikenal lama untuk menangani batuk, radang tonsil, sariawan, diare, juga ambeien.9

Daun saga dalam HerbaKOF berfungsi sebagai anti-inflamasi untuk meredakan peradangan pada saluran napas dan juga sebagai antitusif yang bekerja dengan menekan rangsang batuk.


Empat tanaman yang menjadi bahan utama HerbaKOF diproses dengan Advanced Fractionation Technology untuk menghasilkan fraksi bioaktif yang dapat menyembuhkan batuk, yaitu ReconylTM. Kombinasi tanaman dalam HerbaKOF memiliki khasiat berbeda-beda yang secara sinergis membantu menangani batuk sejak awal gejala muncul.


Buah Mahkota Dewa

Buah mahkota dewa dalam HerbaKOF memiliki aktivitas anti-inflamasi sehingga membantu mengurangi radang pada tenggorokan. Tambahan kombinasi buah mahkota dewa dalam HerbaKOF secara empiris juga bermanfaat sebagai antivirus dan antibakteri, peningkat sistem imun, antihistamin, serta antialergi sehingga dapat membantu proses penyembuhan batuk yang disebabkan alergi ataupun infeksi.10


Berdasarkan pemaparan Dr. Raymond R. Tjandrawinata, Molecular Pharmacologist sekaligus Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Science, HerbaKOF dapat memberikan efek rata-rata 12,4 menit setelah dikonsumsi.11 Dua bahan HerbaKOF yaitu rimpang jahe dan daun saga memiliki aktivitas sebagai antitusif yang langsung bekerja menekan rangsang batuk sehingga dapat meredakan batuk dengan cepat.



HerbaKOF termasuk produk OMAI (obat Modern Asli Indonesia) yang dikembangkan oleh DLBS. Bahan alami Indonesia yang digunakan dalam HerbaKOF diperoleh dari petani lokal Indonesia kemudian diteliti dan diproses dengan teknologi modern di Indonesia. Kementrian Kesehatan RI mendorong penggunaan OMAI untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat.12

Keamanan HerbaKOF telah diteliti melalui uji toksisitas sehingga penggunaannya untuk dewasa dan anak-anak dinyatakan aman jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan. HerbaKOF dapat digunakan saat batuk mulai muncul dan dapat melegakan tenggorokan tanpa menimbulkan efek samping mengantuk.


Referensi:

  1. Kemenkes RI. Info infeksi emerging Kementerian Kesehatan RI. 2020. (cited 2020 Apr 20). Available from: http://infeksiemerging.kemkes.go.id/

  2. WHO. Q&A on Coronaviruses (COVID-19). 2020. (cited 2020 Apr 20). Available from: http://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses.

  3. Dirjen P2P. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Jakarta: 2020.

  4. Gubernur Provinsi DKI Jakarta. 2020. Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jakarta: Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta:2020.

  5. Herbakof. Product informationt. PT Dexa Medica. 2017.

  6. Gairola S, et al. Herbal antitussive and expectorants - a review. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research 2010:5(2);1-9.

  7. Tjahjono, Daryono Hadi. Manfaat kunyit dan temulawak terhadap penanganan COVID-19. 2020.(cited 2020 Apr 20). Available from: http://www.itb.ac.id/news/read/57446/home/manfaat-kunyit-dan-temulawak-terhadap-penanganan-covid-19.

  8. SIOBA BPOM. Informasi tanaman obat: Vitex trifolia L. 2015. (cited 2020 Apr 14). Available from: http://sioba.pom.go.id/index.php/detail-tanaman-obat/?id=101

  9. SIOBA BPOM. Informasi tanaman obat: Abrus precatorius L. 2015. (cited 2020 Apr 14). Available from: http://sioba.pom.go.id/index.php/detail-tanaman-obat/?id=9.

  10. Hendra R, et al. Flavonoid analyses and antimicrobial activity of various parts of Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl Fruit. Intenational Journal of Molecular Science;2011(12);3422-3.

  11. Kemkes RI. Kurangi Ketergantungan Impor Obat dan Alkes, Menkes Dukung Produksi Obat Modern Asli Indonesia. 2020. (Cited 2020 Apr 18). Available from URL: https://www.kemkes.go.id/article/view/20022400002/kurangi-ketergantungan-impor-obat-dan-alkes-menkes-dukung-produksi-obat-modern-asli-indonesia.html


Sumber

https://health.detik.com/advertorial-news-block/d-4996493/solusi-bahan-alam-untuk-redakan-batuk-selama-pandemi-covid-19

Commenti


bottom of page